اصدقآئ

PRINSIP SEORANG MUSLIM DI HADAPAN NON MUSLIM

Di zaman sekarang ini, di hadapan orang-orang yang beragama selain Islam (yakni orang-orang kafir), seringkali kaum muslimin dihinggapi penyakit minder, merasa rendah diri da jauh lebih terbelakang. Sebaliknya, gambaran tentang sosok si kafir tadi begitu besar dan mulia, dan selalu identik dengan kemajuan, kemuliaan dan ketinggian derajat mereka. Yang lebih tragis lagi, kaum muslimin mulai dirasuki keragu-raguan untuk mengamalkan agamanya, dan mulai tumbuh kecintaan terhadap apa saja yang datang dari orang-orang kafir itu. Lalu bagaimana sikap kita seharusnya?

Ketahuilah. ada beberapa prinsip yang tidak boleh diabaikan sedikitpun oleh kaum muslimin di hadapan penganut agama lain (yakni orang-orang kafir secara umum), baik dalam hal toleransi maupun dalam pergaulan hidup sehari-hari pada umumnya. Prinsip-prinsip itu dapat kita simpulkan sebagai berikut:

Pertama: Kebenaran itu hanya ada pada agama Islam, asapun selain Islam adalah agama bathil. Allah Ta'ala berfirman: "Sesungguhnya agama yag diridhoi di sisi Allah hanyalah Islam." (QS. Ali Imron (3): 19). Juga Firman-Nya: "Barangsiapa mencari agama selain Islam, maka sekali-kali tidak akan diterima (agama itu) daripadanya, dan di akhirat dia termasuk orang-orang yang merugi." (QS. Ali Imron (3): 85).

Kedua: Kebenaran (Al-Haq) yang telah diturunkan oleh Allah di dunia ini adalah pasti, tidak ada keraguan sedikitpun padanya. Dan kebenaran itu hanya ada pada agama Allah Ta'ala, sebagaimana Ia berfirman: "Kebenaran itu datangnya dari Tuhanmu, maka janganlah kamu termasuk orang-orang yang bimbang (ragu)." (QS. Al-Baqarah (2): 147).

Ketiga: Kebenaran Islam itu telah sempurna, sehingga tidak perlu bersandar kepada apapun yang selainnya untuk kepastian kebenarannya. Allah Ta'ala berfirman: "Pada hari ni telah Aku sempurnakan bagi kalian agama kalian dan telah Aku cukupkan nikmat-Ku atas kalian dan Aku ridhoi Islam ini sebagai agama bagi kalian." (QS. Al-Maidah (5): 3).

Keempat: Derajat kemuliaan dan kehormatan seorang mukmin itu jauh lebih tinggi daripada orang-orang kafir (non muslim) dan lebih tinggi pula daripada orang-orang yang munafik (ahlul bid'ah). Allah Ta'ala menegaskan: "Maka janganlah kalian bersikap lemah dan jangan pula kalian bersedih hati, padahal kalian orang-orang yang paling tinggi (derajatnya), jika kalian benar-benar orang yang beriman." (QS. Ali Imran (3): 139).

Kelima: Kau muslimin dilarang ridho atau bahkan ikut serta dengan segala bentuk peribadatan dan keyakinan orang-orang kafir dan musyrikin, sebagaimana Allah Ta'ala berfirman: "Katakanlah: Wahai orang-orang kafir, aku tidak menyembah apa yang kamu sembah, dan kalian tidak menyembah apa yang kamu sembah, dan aku tidak menyembah apa yang kalian sembah, dan kalian tidak menyembah apa yang aku sembah, bagi kalian agama kalian dan bagiku agamaku." (QS. Al-Kafirun (109): 1-6).

Keenam: Kamum muslimin tidak boleh lupa bahwa sesungguhnya orang-orang kafir itu menyimpan di hati mereka kebencian dan permusuhan, khususnya bila kaum muslimin mengamalkan agamanya. Oleh karena itu janganlah minder (rendah diri) dalam menampakkan prinsip agama di hadapan mereka dan jangan sampai mempertimbangkan ketersinggungan perasaan orang kafir dan orang munafik (ahlul bid'ah). Allah Ta'ala menjelaskan hal ini dalam firman-Nya: "Orang-orang Yahudi dan Nasrani tidak akan senang kepada kamu hingga kamu mengikuti agama mereka. Katakanlah: Sesungguhnyapetunjuk Allah itulah petunjuk (yang benar). Dan sesunggunya jika kamu mengikuti kemauan mereka setelah pengetahuan datang kapadamu, maka Allah tidak lagi menjadi pelindung dan penolong bagimu." (QS. Al-Baqarah (2): 120). Lebih lanjut, perhatikan pula Firman Allah dalam QS. Ali Imron (3): 118-120.

Ketujuh: Kaum muslimin dilarang menyatakan kasih sayang dengan orang-orang kafir dan munafiq yang terang-terangan menyatakan kebenciannya kepada Islam dan kaum muslimin. Allah menegaskan hal ini dalam firman-Nya: "Kamu tidak akan mendapati suatu kaum yang beriman kepada Allah dan hari akhir, saling berkasih sayang dengan orang-orang yang menentang Allah dan Rasul-Nya, sekalipun orang-orang itu bapak-bapak, atau anak-anak, atau saudara-saudara ataupun keluarga mereka. Mereka itulah yang Allah telah menanamkan keimanan dalam hati mereka dan menguatkan mereka dengan pertolongan yang datang daripada-Nya. Mereka itulah golongan Allah, ketahuilah, bahwa sesungguhnya golongan Allah itulah golongan yang beruntung." (QS. Al-Mujadalah (58): 22).

Itulah beberapa prinsip hidup seorang muslim di hadapan non muslim. Dengan pberpegang teguh pada tujuh prinsip ini, insya Allah kaum muslimin akan selamat dari upaya pengkebirian keimanan dan agama mereka. Lalu mengapa kita merasa rendah diri di hadapan orang-orang kafir itu? Karena itu, perhatikanlah. Wallahu a'lamu bish showwab.

0 ulasan:

 


.:: SUNNAH PERJUANGAN ::. - Templates Novo Blogger 2008